Cerita Panggung Nyanyian Raya Bukan Sekedar Nyanyian

Foto: Antrian penonton sebelum open gate, GWK Bali (14/3)

Hari baru telah datang menjelang kehidupan terus berjalan
Menyediakan ruang untuk masa depan
Mengucapkan syukur pada sang raja alam

Air memberi kehidupan
Udara membawa harapan
Tanah menjadi pijakan
Dan api membakar semangat

Alam senantiasa berbagi menyerahkan diri tanpa pamrih
Dipersatukan langit disaksikan matahari
Sudah terlalu lama kita menyakiti manfaatkan sesuka hati
Bertanyalah pada nurani sampai kapan akan begini
Mari ulurkan tangan ciptakan keseimbangan untuk bumi tersayang


Inspirasi positif menular menjadi kumpulan energi positif yang berintegrasi ke dalam atmosfer positif. Caci maki belaka tak akan mampu menyelesaikan persoalan karena kata-kata negatif akan beterbangan lalu pecah sementara kata-kata positif yang terbentuk dari pecahan-pecahan melahirkan sebuah daya untuk melakukan movement. Inilah yang dinamakan konsistensi perjuangan, perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata.

Mengusung tema peduli lingkungan, NET. Nyanyian Raya adalah konser puncak di GWK Bali sebagai rangkaian Suara Untuk Negeri yang sebelumnya diselenggarakan di beberapa kota seperti Medan, Bandung, Surabaya, Jakarta. Beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan diantaranya di P Serangan menanam mangrove, ruwat segara, menanam terumbu karang, diskusi go green. Sehari usai konser melakukan bersih-bersih pantai dan pelepasan tukik di Pantai Kuta.

Totalitas Iwan Fals teruji pada acara yang berdurasi 180 menit ditayangkan live. Kolaborasi apik penampilan bintang tamu Gigi, Nidji, Rio Sidiq, Lea Simanjuntak, Mesty Ariotedjo, Kotak, dan tuan rumah SID mampu menyedot perhatian pecinta musik tanah air. Membawakan 24 lagu dengan diawali Indonesia Raya 3 Stanza mampu menghentak batin jutaan pasang mata penyaksi. Tanpa ragu puluhan ribu penonton di venue mengikuti dan bernyanyi penuh khidmat. Lagu Indonesia Raya 3 Stanza diciptakan WR Supratman tahun 1924. Dinyanyikan di Kongres Pemuda 28 Oktober 1928. Sejak Proklamasi RI 17 Agustus 1945 dinyanyikan 1 Stanza dan menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Adalah Iwan Fals menyanyikan Indonesia Raya 3 Stanza sejak 17 Mei 2014 (Konser Pelangi Jingga) di Panggung Kita Leuwinanggung sejalan dengan nafas Hari Kebangkitan Nasional. Usai Indonesia Raya 3 Stanza menghentak Bongkar dan Balada Orang-Orang Pedalaman. Saat Bongkar dinyanyikan Iwan Fals berorasi bagi para pejuang : “Semakin keras badai menerjang semakin kokoh bertahan. Semoga Tuhan semakin menguatkan. Kalian tidak sendirian dan jangan pernah merasa sendirian.”

Nyanyian Raya mengisahkan mimpi dan semangat mengejar mimpi. Seperti kisah 4 pemenang yang berduet bersama Iwan fals yakni Iwan Manurung (Medan), Grace (Bandung), Desy (Surabaya), Dika (Jakarta) menyanyikan Di bawah Tiang Bendera dan Pesawat Tempur. “Saya bernyanyi malam ini kepuasannya beda. Penuh tanggung jawab untuk bisa bernyanyi bersama superstar Iwan Fals. Pengen kerjasama dengan Iwan Fals kalau bisa sih Iwan Fals mau bawain lagu ciptaan Desy,” tutur Desy Agustina.

Nyanyian Raya didedikasikan untuk alam mampu mengguncang Bali. Antusias penonton yang hadir bukan sekedar mendapat suguhan hiburan tetapi juga banyak pesan yang mendidik. Seperti Tantri Kotak mengajak audience yang ada di rumah dan di venue untuk men-tweet dengan hash tag #NET_GoGreen. Hash tag tersebut nantinya akan menyumbang pohon untuk ditanam. Dan Tantri Kotak mengajak seluruh audience yang berada di venue untuk memungut sampah setelah konser berakhir. “Untuk berpartisipasi cinta terhadap alam teman-teman di sini atau bahkan teman-teman yang ada di rumah yang sedang menonton silahkan tweet dengan hash tag #NET_GoGreen itu bukti kalian bisa menyumbang untuk alam,” pesan Tantri Kotak dari atas panggung. Respon luar biasa sehingga NET_GoGreen yang berada di urutan pertama trending topic dunia. *sr


Leuwinanggung (18/3)