Kisah Manis Bangun Sebelum Artis Bangun, Tidur Sesudah Artis Tidur

Berakhirnya Konser Pelangi Ungu Iwan Fals (27/12) bertanda berakhirnya rangkaian Konser Pelangi Iwan Fals yang digelar di Panggung Kita selama Tahun 2014. Nampak suasana ceria di malam itu dan raut wajah gembira tersirat seakan mengalahkan rasa letih selepas bekerja. “Bangun sebelum artis bangun, tidur sesudah artis tidur” slogan yang melekat pada sosok yang cekatan, energik, dan tak kenal keluh kesah. Keluh kesah, manja, dan mengharapkan belas kasihan bukanlah hal yang pas untuk disandang mereka. Mereka adalah Cikal, Silla, Epel.

Cikal, perempuan bernama lengkap Annisa Cikal Rambu Bassae sejak kecil sudah melakukan kontrak sampai mati terhadap pekerjaannya. Cikal adalah leader dari ketiganya. Bagi Cikal belajar mencintai pekerjaan itu penting. Cikal yang mengalami proses pasang surut kehidupan Iwan Fals pernah merasakan masa-masa susah menjadikan dirinya sadar akan hidup yang terus berputar. Ada di atas dan ada di bawah. Dengan lugas Cikal berkata : “Hidup itu bebas-bebas aja tapi tidak gratis.”

Silla, perempuan bernama lengkap Chrysilla Novianti adalah General Manager Tiga Rambu. Di lapangan Silla leader tim advance Iwan Fals dan band. Pada setiap pagelaran Iwan Fals dan band Silla selalu hadir duluan di kota tujuan. Butuh keberanian dan kecerdasan untuk melakukan pekerjaan ini. Silla mengakui mengenal Iwan Fals gara-gara Cikal. “Boss gua inspiratif, peduli persoalan sosial dan politik. Boss sesuatu yang dibanggakan, semakin kenal semakin bangga”, ungkap Silla. Disinggung tentang kesan keseharian Iwan Fals, Silla menuturkan Iwan Fals pekerja keras dan selalu menerapkan evaluasi agar tim lebih baik.

Epel, perempuan bernama lengkap Evelyn Pritt adalah Fotografer Iwan Fals. Di mata Epel Iwan fals adalah sosok terbuka semua orang boleh berpendapat.

Silla, Cikal, Epel adalah tiga orang sahabat yang punya kisah tersendiri diantara mereka tentang bantal, tentang ekstra bed, tentang cheese burger roti keju, dan tentang mimpi yang bakal terwujud kemudian. Mereka perempuan pekerja keras. Mereka adalah pejalan kaki yang tangguh. *sr

Leuwinanggung (27/1)