Selamat Jalan Edi Daromi

Terlahir di Malang dengan nama Chumaidi Daromi, 17 Juni 1961. Dari ibu berdarah Malang dan bapak berdarah Singapura. Lelaki ini sudah mengenal musik sejak SD. Saat SMA Edi Daromi berangkat sekolah selalu jalan kaki. Pernah dijanjikan hadiah motor oleh omnya jika naik kelas. Tiba waktunya naik kelas Edi Daromi minta piano. Maka Edi Daromi mendapat hadiah piano dan motor bekas.

Edi Daromi belajar otodidak. Edi Daromi bergabung di Alaska Band saat mahasiswa ABM (Akademi Bank Malang). Elpamas hendak mengikuti Festival Band Log Zhelebour ke-2 tahun 1985, Totok Tewel mengajak Edi Daromi bergabung. Elpamas berhasil menyabet gelar Juara I dan Toto Tewel mendapat gelar gitaris terbaik. Karir Edi Daromi semakin menaik sejalan dengan Elpamas melakukan tour mendampingi God Bless bersama Mel Shandy dan Power Metal. Edi Daromi pun pernah mengisi rekaman Yosie Lucky, Mel Shandy, Sirkus Barock. Edi Daromi bersama Elpamas memasuki dunia rekaman dan di dalamnya terdapat salah satu lagu yang cukup kondang, Pak Tua. Pak Tua adalah karya Pitat Haeng di album Tato Elpamas.

Pitat Haeng adalah nama samaran, Iwan Fals. Edi Daromi pemain keyboard Iwan Fals & Band sejak tahun 2004 yang juga mengisi rekaman album 50:50, Keseimbangan, Raya, Rosana.

“Iwan Fals mendapatkan anugerah lengkap dari Tuhan. Sebagai penyanyi, penulis syair, musisi khas Iwan Fals dengan cita rasa Indonesia. Iwan Fals punya kharisma dan menjaga pekerjaannya dengan baik. Sebagai teman Iwan Fals teman yang menyenangkan untuk berdiskusi tentang banyak hal,” kenang Edi Daromi .

Edi Daromi musisi unik. Setiap berangkat latihan dari Pamulang Tangerang Selatan ke Leuwinanggung selama 2 jam memakai sepeda motor. Dengan kecepatan tak pernah melebihi 60 km/jam. Menempuh jalan antar kota antar provinsi. Bagi Edi Daromi “Semuanya menarik melengkapi perjalanan bermusik.”

Kabar duka datang malam hari, 30 Desember 2020. Menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit. Jenazah Edi Daromi diterbangkan dari Jakarta ke Surabaya. Dengan tenang jenazah kembali ke Malang.

“Selamat jalan Edi Daromi. Banyak menyimpan kenangan indah. Sejak bergabung di band melewati persyaratan dan proses wawancara, Edi cukup sopan dan lembut ketika bicara. Tegas, konsisten, cukup terbuka. Edi memilih musik sebagai jalan hidup. Sebagai kepala keluarga yang baik Edi sering mengajak anak-anaknya ketika bekerja (latihan musik). Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan mampu membagi tugas sebagai kepala keluarga menjaga anak-anaknya. Ketika di rumah anak tidak ada yang menjaga saat isterinya bekerja, untuk saya itu sangat membanggakan. Edi ketika bekerja (show), di hotel bangun pagi, rajin olah raga jalan kaki. Edi cukup tertib dan disiplin. Sebagai manusia pasti punya kekurangan. Dan hal yang saya tahu, kebaikan Edi yang akan saya ingat. Semoga menjadi inspirasi untuk kita semua,” ungkap Rosana.

Leuwinanggung, 31 Desember 2020
Penulis: Syaiful Ramadlan
Fotografer : Epel
Editor : Rosana Listanto