“Bumi Manusia” Sebarkan Kesadaran

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian,” Pramoedya Ananta Toer. Adalah tokoh inspiratif. Sastrawan Indonesia yang dinikmati oleh pembaca dari Belanda, Cina, Inggris, Malaysia, Jerman, Rusia, Ukraina, Swedia, Jepang, Amerika, Spanyol, Itali, Prancis. Menjadi pertanyaan ketika di Indonesia Pramoedya Ananta Toer adalah “orang asing” karena ruang berpikir dibatasi oleh “like and dislike”. Sempitnya pengetahuan memaknai perbedaan pilihan jalan meraih cita-cita. Bangsa yang rendah diri terhadap karya anak bangsa, padahal dunia luar kagum dengannya.

“Bumi Manusia” sebarkan kesadaran. Lewat tulisan kemudian diadaptasi menjadi tontonan. Mengasah ketajaman pikiran dan perasaan. Dari Kesadaran individu menjadi kesadaran kolektif. “Bumi Manusia” potret situasi yang gandrung keadilan.

“Bumi Manusia” diracik apik oleh sutradara Hanung Bramantyo. Diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, Mawar De Jongh, Sha Ine Febriyanti, Ayu Laksmi, Donny Damara, Bryan Domani, Giorgino Abraham, dan bule-bule dari Belanda. Tiga bulan lamanya Iqbaal Ramadhan dan Sha Ine Febriyanti belajar Bahasa Belanda.

Sulit untuk menghindar dari perangkap “Bumi Manusia”. Ada “Dilan” yang berubah menjadi “Minke”. Anak muda berdarah Jawa. Sekolah dengan anak-anak Belanda. Dihinakan karena bukan Belanda. Cerdas dan berani. Senjata utamanya adalah menjadi penulis.

Tidak bisa dipandang sebelah mata “Bumi Manusia”. Di sana ada Nyai Ontosoroh yang diperankan oleh Sha Ine Febriyanti. Dengan tatapan tajam. Telunjuk lurus mengarah lawan. Menuntut keadilan dari hukum Belanda. Sadar sebagai perempuan yang dihinakan.

“Bumi Manusia” bergetar karena sentuhan rasa “Ibu Pertiwi” oleh tangan Purwacaraka. Getarannya semakin terasa ke dalam ruang kontemplasi. Iwan Fals, Once Mekel, Fiersa Basari menyatukan suara dan menyatukan hati.

Lantas apa yang diragukan dengan “Bumi Manusia”. Dari buku menjadi film. Sumbangan Indonesia untuk dunia. Sebarkan kesadaran. Setelah sukses “Gala Premier” Surabaya. Akan hadir di bioskop, 15 Agustus 2019.

Leuwinanggung, (13/8/2019).

Fotografer : Ichan Maulana
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto