Mendapatkan Penghargaan Lifetime Achievement SCTV Awards. “Ini buat kita semua,” kata Iwan Fals.

Ya Allah Ya Tuhan kami
Tolonglah tolong
Ya Allah Ya Robbi
Engkaulah yang paling mengerti

Pikiran dan hati ini gelisah
Menimbang masa depan dengan gamang
Sungguh hati ini tak tenang
Sungguh kami takut Ya Allah

Lindungi kami Ya Robbi
Lindungi negeri ini
Berilah kemudahan
Jauhkan kemungkaran

Berilah kecerahan
Bagi masa yang gelap ini Ya Allah

Hanya padaMu lah kami memohon
Hanya padaMu lah
Wahai pemilik segala nama
Maha dari segala maha
Sumber dari segala sumber

Ya Allah kabulkanlah
Kabulkanlah doa kami


(Ya Allah Kami, Album Keseimbangan, Fals Record, 2010)

Jumat, 26/4/2019 Iwan Fals tampil dengan gitar dan harmonika membawakan dua lagu pada pagelaran SCTV Music Awards 2019. Penampilannya dinanti penonton yang sudah memasuki lokasi studio 6 Emtek Jakarta Barat sejak pembukaan acara. Lebih dari tiga jam menunggu. Penonton layar kaca di rumah pun memiliki perasaan yang sama. Dari pantauan media sosial arus pertanyaan datang dengan nada yang sama, “Kapan giliran Bang Iwan?”

Menunggu adalah pekerjaan yang membosankan bagi yang tidak memiliki rasa percaya dan kesetiaan. Menunggu membutuhkan kesabaran, ketenangan, dan percaya akan tiba waktunya. Saat Iwan Fals mendapat giliran maka ada perasaan yang sama, sama-sama melimpahkan rasa rindu. Iwan Fals menjawab rasa rindu penonton dengan membawakan “Kumenanti seorang kekasih” dari Album Barang Antik tahun 1984. Song & lyric oleh Yoesyono ini dibawakan Iwan Fals dengan sentuhan harmonika dan gitar akustik langsung menyedot perhatian penonton untuk bernyanyi bersama dengan gembira.

Penantian ini juga menggambarkan situasi saat ini. Angin politik berhembus kencang di tahun politik. Pileg dan Pilpres 2019 telah berlangsung, kini publik menanti hasilnya yang akan diumumkan pada waktunya nanti. Kedaulatan rakyat mengatakan bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat maka presiden terpilih adalah pilihan rakyat. Bahwa setiap orang mempunyai pilihan dan pilihan itu bisa berbeda. Hasil menentukan ada yang menang ada yang kalah itulah konsekuensi sebuah kompetisi.

Hidup itu warna warni. Itulah kekayaan semesta maka kita tak boleh saling merendahkan warna lain hanya karena condong ke satu warna. Begitupun dengan pilihan, memilih bukan berarti saling merendahkan. Keyakinan tentang pilihan dan ketetapan Ilahiyah di Lauh Mahfuzh mengajarkan kita bukan untuk saling menghinakan tetapi menghembuskan kegagahan.

Iwan Fals terpanggil untuk menyampaikan pesan tentang penantian dan tentang ketetapan Ilahiyah. “Baik lagu selanjutnya saya merasa penting untuk menyanyikan malam ini. Oh ya selamat buat para pemenang. Ya Allah Kami” ucapnya.

Menyanyi bukan sekedar bermain alat musik tetapi selalu ada pesan yang menginspirasi. Berkarya sejak tahun 1975, 57 award diraihnya, melahirkan karya 60 album (solo, duet, grup, kompilasi), lebih dari 370 lagu dirilis, wajahnya menghiasi cover fullpage Special Edition Time Magazine on Asian Heroes (Majalah Time tahun 2002), penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010). Hingga menjadi seperti sekarang ini Iwan Fals banyak menemui masa-masa sulit untuk contoh dan pelajaran generasi muda dalam berkarya untuk terus maju. Atas dasar itulah di atas panggung SCTV Music Arwards 2019 Iwan Fals mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement SCTV Awards.

“Ini buat kita semua,” kata Iwan Fals.

“Apa tadi tuh bahasa Inggrisnya, lupa? Oh penghargaan seumur hidup. Bukan presiden saja ya seumur hidup ya, Alhamdulillah, terimakasih,” ucap Iwan Fals usai menerima penghargaan.


Leuwinanggung, (29/4/2019).

Fotografer : Ichan Maulana
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto