Orang-Orang Hebat

“Jogjakarta Truck Festival 2018” menjadi ajang kreatifitas 200 orang peserta yang diisi dengan kegiatan konvoi truk dari Balai Kota Timoho menuju Jogja Expo Center, kontes truk, community gathering, dan panggung musik Iwan Fals & Band.

Wadah kreasi modifikator berkualitas di tanah air menampilkan konsep artistik terbaik yang diwujudkan pada truk mereka. Biaya yang dikeluarkan untuk modifikator tidak sedikit sehingga truk menjadi kendaraan kebanggaan dengan penampilan istimewa. Bukan saja pemilik truk asal Jogjakarta yang mengikuti acara ini tetapi ada yang datang dari luar Jogjakarta bahkan luar Pulau Jawa. Mereka orang-orang hebat seperti John Page dari TMWB (Truck Mania West Borneo).

Sopir truk adalah pekerja keras dan pekerjaan ini tidak akan disukai oleh orang-orang lemah. Butuh badan sehat dan hati gembira untuk mencintai pekerjaan ini. Umik Syarifah Firdausi (Jember), Imah Susilowati (Semarang), Rukhayati (Muara Dua Palembang) adalah tiga perempuan yang bekerja menjadi sopir truk. Kerasnya hidup di jalanan membentuk mereka menjadi orang-orang hebat.

Membawa truk itu tidak semudah membawa mobil sedan. Mereka belajar dan melatih dirinya otodidak. Seperti Umik Syarifah Firdausi yang sudah gemar membawa mobil off-road sebelum mahir membawa truk pasir material sejak tahun 1999. Sopir truk itu dihadapkan dengan resiko keamanan di jalanan. Bagaimana rasanya sopir truk perempuan menghadapi gangguan di jalan Lintas Sumatera seperti dialami Rukhayati yang pernah dicegat dua pemuda bersepeda motor. Belum lagi soal mengantuk, ban bocor, kehabisan bahan bakar, dan ancaman keamanan itu tadi. Jangan tanyakan soal dimana atau darimana tiga perempuan itu sekolah kepribadian. Tapi cari tahu jawabannya bagaimana bisa menghadirkan fisik kuat dan mental berani. Jawabannya adalah mereka ditemani oleh dua hal yaitu niat dan semangat. Seperti yang disuarakan Iwan Fals, “Temanku Niat Temanku Semangat”.

Sabtu sore di Jogjakarta Iwan Fals dengan formasi band. Ardy (bass), Edi Daromi (keyboard), Sonata (gitar), Yose (drum), Eko Balung (biola) menyambut pecinta truk dengan 17 lagu yang dibawakan di atas Truk Panggung Mitsubishi Fuso. Sebelum menggebrak dengan lagu pembuka Hutanku, “Brand Ambassador” Mitsubishi Fuso Iwan Fals menyerahkan pohon dan bea siswa #fusokontribusi.

Tiga anak sopir truk terpilih yaitu Muhammad Khoirul Umah (Jogjakarta), Azzahra Choerunnisa (Magelang), Rossi Martin Sunuaji (Solo) mendapatkan bea siswa dari kegiatan CSR KTB di sektor pendidikan yang dihimpun dananya dari kampanye sosial dengan cara memposting tagar #fusokontribusi di akun media sosial sejak November 2017. Terhimpun 4000 tagar, setiap satu tagar dikonvensikan menjadi Rp10.000,00 sehingga bea siswa yang terkumpul sebesar Rp 40.000.000. Total bea siswa diberikan Mitsubishi Fuso kepada tiga anak sopir truk sebesar Rp 90.000.000,00.

Minggu siang Iwan Fals pulang dan menghadiri Kejuaraan Provinsi VI Wadokai Karate-do Indonesia Jawa Barat yang berlangsung sejak pagi hingga malam di rumahnya. Kecintaannya terhadap karate diwujudkan dengan kesediaanya menjadi tuan rumah kejuaraan.

Sementara musisi dan crew melanjutkan pekerjaan untuk persiapan acara Fuso Special Truck Campaign “48 Tahun Membangun Negeri” di Jakarta. Panitia menerapkan konsep panorama Indonesia dan instrument nusantara maka ini tidak menyulitkan Iwan Fals & Band. Satu visi dalam menjaga kekayaan budaya dan merangsang pikiran untuk mencari tahu keberadaan sebuah tempat bernama Wado. Wado adalah sebuah daerah kecamatan di Sumedang Jawa Barat. Wadokai adalah perguruan karate tempat Iwan Fals belajar. Antara Wado dan Wadokai, apakah berada pada satu peristiwa masa lalu yang melahirkan sejarah. Naluri jurnalis Iwan Fals membuat rasa ingin tahu untuk melakukan pencarian kebenaran sebuah peristiwa. Wado dan Wadokai menjadi objek penelitian dan Senin malam (10/9/18) Iwan Fals & Band satu panggung bersama Rossa. Rossa atau Teh Oca adalah perempuan asal Sumedang sukses menghibur manajemen, dealer owner, dan tamu undangan. Mereka adalah orang-orang hebat.


Leuwinanggung, (13/9/18).

Fotografer : Ichan Maulana
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto