Punya Mimpi & Berani Wujudkan Mimpi

Nalar memiliki keterbatasan maka sinyal di luar batas nalar akan sulit dijangkau. Nalar hanya dapat menjangkau sesuatu yang “ada” tanpa mampu menempuh “realitas yang tak ada” maka ia sadar betul akan pentingnya sebuah pertunjukan. Penonton yang hadir di setiap konser ingin menyaksikan bukan sekedar mendengar. Karena mendengar bisa dilakukan dengan cara memutar rekaman kesukaannya sambil tiduran di rumah. Inilah sebuah kekuatan silaturahmi sehingga menyentuh dan memanggil jiwa orang-orang untuk hadir. PanggungKITA adalah sebuah konsep komunikasi massa di dalamnya terhimpun energi positif yang terdiri dari unsur-unsur spirit, harmoni, visual, dan aksi panggung.

PanggungKITA, bagi yang pernah berkunjung ke Leuwinanggung baik sendiri ataupun rombongan mempunyai “sinyal rindu” yang kuat untuk kembali menginjakkan kakinya. PanggungKITA, area untuk menampung ribuan orang dan untuk menempuhnya mesti melalui perjalanan yang masing-masing punya kisah unik. PanggungKITA berdiri kokoh dan dia berada di sebuah tempat seperti lembah. Mengapa seperti lembah? Karena lokasinya berada di turunan bukit dan tentunya yang menuju ke tempat ini adalah orang-orang yang punya mimpi dan berani wujudkan mimpi.

Atas dasar itulah pada hari Sabtu (10/5) PanggungKITA dipadati ribuan orang yang datang dari berbagai daerah. Konser Situs Budaya Sumatera Barat-Minangkabau adalah serial konser yang ke-4 setelah sebelumnya diadakan konser pada bulan April, Juni, Juli pada tahun 2016. Artinya setahun lamanya masa penantian penonton untuk hadir kembali di PanggungKITA dan kerinduan yang kuat itu tergambar dengan antusias penonton yang luar biasa. Hujan bukan penghalang malah hujan menjadi penyemangat penonton untuk melakukan aksinya. “Iwan Fals nggak ada matinya,” ucap Balques pembawa acara.

Konser Situs Budaya Sumatera Barat-Minangkabau dimeriahkan oleh bintang tamu Melly Mono. “Badindin” lagu daerah dinyanyikan Melly Mono mengawali penampilannya bersama Iwan Fals & Band. Melly Mono punya kesan tersendiri dengan acara di PanggungKITA. “Bulan puasa tahun ini berkah saya dilipatgandakan. Saya diberikan kesempatan untuk bisa berkolaborasi dengan figur yang saya idolakan sejak kecil, Om Iwan Fals.”

Delapan belas lagu menemani “ngabuburit” dan Iwan Fals mengawali dengan lagu “Indonesia” ditutup dengan lagu “Ya Allah Kami” menjadi tontonan yang membuka cakrawala berfikir dan menggali lebih dalam kekayaan budaya daerah. Kita punya mimpi untuk Indonesia dan kita berani wujudkan mimpi untuk Indonesia. Pada seri konser ini Tiga Rambu didukung oleh Kramayudha Tiga Berlian / Mitsubishi Fuso sebagai sponsor utama. Nantikan berikutnya di PanggungKITA, Konser Situs Budaya pada bulan Juli.


Leuwinanggung, (13/6).

Fotografer : Ichan Maulana
Penulis : Syaiful Ramadlan
Editor : Rosana Listanto