Energi Positif Leuwinanggung

Terik mentari menyengat tubuh ratusan orang yang berdiri dengan kaki telanjang di atas aspal hitam Panggung Kita, Leuwinanggung (25/10). Mereka adalah karateka yang sedang menempuh ujian. Bermodalkan semangat dan kemampuan berkarate memberikan energi positif sehingga ujian dihadapi dengan bahagia.

Pengurus Dojo Tiga Rambu Indri Farhini menjelaskan : “Ini ujian keempat kalinya yang diselenggarakan di Dojo Tiga Rambu. Setelah mengikuti tiga bulan latihan maka bisa mengikuti ujian dan kali ini diikuti 130 orang dari Dojo Arafah, Dojo Binsix, Dojo Lena 1, Dojo Pisangan, Dojo Robes dan Dojo Tiga Rambu.”

“Sekalipun satu orang peserta ujian maka kita tetap ujian,” kata Indri Farhini.

Karate seperti sekolah kepribadian. Karena di dalamnya terdapat pendidikan mental. Melawan rasa malas itu mudah diucapkan tapi tidak mudah dilakukan. Bagaimana kemudian rasa malas itu bisa dikalahkan oleh kebutuhan dan suka untuk mengikuti latihan.

Menjadi karateka bukan untuk menjadi sombong karena paling kuat tapi menjadi pribadi yang “down to earth” dalam menjalani hidup seperti yang Sensei Iwan Fals utarakan di Tangan Kosong. Menjadi karateka itu mendalami keseimbangan, menguatkan konsentrasi, dan menuju pribadi yang unggul seperti Suhu.

Pukul 12:00 di Pendopo Karate diumumkan hasil ujian. Sensei Iwan Fals berhalangan hadir karena baru tiba dari Yogyakarta sebagai pengisi acara Live Up Your Passion, Stadion Kridosono.

Dikabarkan hampir semua naik sabuk. Namun ada dua orang yang tidak naik sabuk. Siapakah dia ? Dia adalah anak penguji.

Indri Farhini mengatakan : “Hasil latihan dievaluasi di ujian. Kontrol diri kurang baik menentukan penilaian. Juga karena gerakan nggak tajam dan kurang kime.”

Leuwinanggung akan selalu memancarkan energi positif. Nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalam karate adalah vitamin terbaik untuk dikonsumsi. Nantikan selanjutnya agenda Sparing II Dojo Tiga Rambu (November) dan ujian sabuk coklat (Desember). *sr


Leuwinanggung (29/10)