Ada Yang Berbeda


Malam Jumat (4/6) Iwan Fals mendatangi rumah keluarga Rizal di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Indramayu. Rizal meninggalkan berita duka saat bersama teman-temannya hendak berangkat ke Subang. Saat menyeberang jalan Rizal ragu. Sementara arus lalu lintas jalur pantura melaju mobil bak terbuka dengan kecepatan tinggi. Rizal remaja lulusan SMP pergi selamanya.

“Rizal menanyakan bapaknya setahun sudah tidak ketemu. Dan malam itu Rizal nggak mau tidur. Baju, celana, dan bendera disetrika rapih sendiri padahal sebelumnya tidak pernah setrika sendiri. Bendera ditatapnya berulang-ulang,” ungkap kakak kandung Rizal.

Sabtu sore (6/6) Iwan Fals & Band tampil di Arhanudse 14 Cirebon. Danyon Arhanudse-14 Kodam III/Siliwangi Mayor Syafa Susanto berterima kasih kepada Iwan Fals yang mau konser di tempatnya dan dukungan penanaman pohon sebagai program penghijauan. Mayor Syafa Susanto mengatakan : “Kami sedang menggalakkan rumah hijau dari panglima. Ini program Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi.” Mayor Syafa Susanto menerima pohon berdampingan dengan Udin Bohay.

Iwan Fals membuka dengan Indonesia Raya 3 Stanza. Mereka Ada di Jalan dibawakan sambil Iwan Fals menyesalkan ada mafia di sepak bola. “Yang kalah sportif yang menang jangan sombong. Sumbang!” teriak Iwan Fals.

Ada yang berbeda dengan Cirebon. Selain tampil bukan malam hari juga ada kolaborasi musik tradisi yang dibawakan seniman Cirebon Cheppy. Pada saat Hio dan Kuda Lumping dibawakan energinya berbeda karena Cheppy mencoba meracik dengan musik tradisi Cirebon. Frekuensi musik pada sinyal kearifan lokal yakni unsur tarling.

“Hari ini 6 Juni kelahiran tokoh besar presiden pertama kita Bung Karno. Negeri ini memang kaya,” ungkap Iwan Fals menyambut senja. Hentakan musik dan tarikan nafas vokal Iwan Fals masuk ke suasana batin ribuan penonton dan kita merasakan getaran jiwa Bung Karno hadir di Cirebon. Inilah konser Iwan Fals. Selalu ada yang berbeda. *sr


Leuwinanggung, (8/6).